Kamis, 12 Juni 2014

Barangkali Anda yang Benar.. Saya yang salah. Marilah berdoa untuk kebaikan bersama.

Dalam forum diskusi.. seringkali ada yang beragumen kuat. tapi tidak masuk akal.
ada juga yang beragumen santai. dan membuat kita berfikir "ini dia!"
bukannya lebih berbobot kata-kata yang jelas dan tidak berlebihan dibanding dengan kata-kata yang penuh emosi?.
"Dia yang berteriak, membentak atau bersuara keras pertama kali pada seseorang, besar kemungkinan dialah yang dulu kalah atau menanggung rasa malu -Dr.Dale Carnegie-"
tapi ya.. suara keras juga akan sangat efektif.. hanya jika tepat sasaran.
Mungkin setidaknya kita juga bisa mengingat Argumen yang pernah dikatakan oleh Quraish Shihab. 
"barangkali anda yang benar dan saya yang salah, marilah berdoa untuk kebaikan bersama"
ya seperti yang anda tau, persis seperti apa yang saya jadikan sebagai postingan Blog saya.
atau perkataan dari Imam Syafi'i 
"Apakah anda tidak pernah melihat singa yang ditakuti dan disegani karena dia pendiam, dan melihat anjing yang dibuat permainan karena dia suka menggonggong keras?"

Terima kasih,.

Jumat, 04 April 2014

MENGAPA AKU MENULIS?

pertama kali ditanya kenapa saya harus repot-repot menulis daripada bicara? padahal saya lumayan banyak bicara.
saya cuma menjawab, 

"karena saya tetap ingin bicara banyak hal, bahkan saat mulutku sedang merasa enggan berkata apa-apa."

menulis bukan untuk membuat orang terharu, ikut menangis, emosi, ikut berang atau enggan, merasa hina.
Aku hanya ingin bicara banyak tanpa harus bersuara.
betapa banyaknya hal yang enggan kuungkap tapi tetap ingin kuungkapkan.

Senin, 16 Mei 2011


MARI MULAI MENULIS…

Pertama kali ditanya, “kapan pertama kali menulis” , saya akan menjawab…
“begitu saya ingin menulis, saya akan mulai menulis”
Entah bagaimana nanti jadinya tulisan itu, entah bagaimana nanti bentuknya.. saya tidak pernah fikirkan, yang jelas saya ingin menulis dan saya akan mulai!. Kenapa mesti membutuhkan sebuah alasan logis, sebuah alasan bagus dan sebuah kata-kata mutiara untuk menulis?.
                Awalnya saya menulis hanya untuk mengekpresikan diri, masa iya ada orang yang tidak pernah menulis, anggap saja Diary atau catatan Harian! Itu awal dari kemauan menulis menurut saya. 
Jangan fikirkan tulisan itu bagus atau tidak, indah atau tidak, teratur atau tidak, ketika kau menyelesaikan tulisan itu, ketika kau membaca ulang tulisan itu… percayalah! Kau akan menulis lagi…
                Ada beberapa orang yang tidak mudah mengontrol emosinya dengan baik, ada orang yang lebih suka meledak-ledak, ada orang yang tidak tahu bagaiamana caranya mengeluarkan emosi.. mengapa tidak tuliskan saja semuanya? Mengapa tidak tumpahkan semua emosi ditulisan? Saya sudah pernah bilang dari awal.. jangan pernah fikirkan ‘akan jadi apa atau akan jadi seperti apa tulisanku nanti?’. Cukup MENULIS! Cukup itu! Mulailah menulis apa yang ingin kau tulis, cukup tulis apapun yang terlintas di benak.

Jumat, 19 November 2010

Negara kita sedang sakit.

Berpeganglah pada diri sendiri. Tapi akan selalu ada, meskipun sedikit, meskipun tiada kau rasakan, orang-orang sepertimu, yang bisa memahamimu dan bisa menyayangimu. Tak seorangun benar-benar sebatangkara. Kita tidak pernah benar-benar sendirian.

Kesalahan apa yang kita lakukan sehingga alam ikut campur dalam seleksi?
Sebesar apa Dosa kita sehingga Alam begitu murka… begitu murkanya…
Ketika sudah tidak ada lagi harapan, Doa satu-satunya jalan, memohon pada Yang Kuasa.

Doa selalu dipanjatkan untuk mereka yang terkena bencana.

Negara ini kuat, negara ini tidak pernah mempunyai sejarah menyerah. Negara ini tidak pernah mempunyai sejarah kalah tanpa perlawanan.
Bukankah Negara ini Indah? Bukankah dulu negri ini dihormati? Bukankah negri ini luar biasa? Manusia dan Alam saling menjaga. Keseimbangan alam terkendali. Alam memberikan semua yang kita butuhkan.

Ada kalanya manusia secara tidak sengaja membalikkan otaknya sendiri, membuat pembenaran sebisa mungkin untuk kesalahan mereka.

Ada kalanya manusia malah bahu membahu untuk merusak keseimbangan alam. Sekali lagi, generasi penerus menjadi korban.

Negara ini kuat,
Ketika daratan memuntahkan isinya, lautan menghempaskan jari-jarinya.. dan tidak membiarkan kita menyosngsong matahari..
TUHAN… Marakah Kau padaku….. ?

Rabu, 18 Agustus 2010

Dialog Tuhan dan Malaikat ketika Menciptakan Indonesia. (rr dari temen)

Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya,
"Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?"
"Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon.
Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang".
Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.
Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.
Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru,
"Lalu daerah apakah itu Tuhan?"
"O, itu," kata Tuhan,
"itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni."
Dengan terheran-heran, malaikat pun protes,
"Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? "
Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris,
"Wait, until you see the idiots I put in the government." (tunggu sampai Saya menaruh 'idiot2' di pemerintahannya)



 Dan untuk rasa terima kasih untuk Kemerdekaan Indonesia yang ke 65 tahun, kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan air mata mereka untuk "bangsa yang tidak tahu terima kasih ini."